SELAMAT DATANG KAWAN-KAWAN GENERASI PENERUS

Kamis, 04 Juli 2013

PERAN DAN FUNGSI ORGANISASI MAHASISWA



MAHASISWA pada saat ini merupakan harapan terbesar bagi masyarakat sebagai penyambung lidah rakyat terutama sebagai perubahan di masyarakat (Agen social of cahange). Sebagai salah satu potensi, mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Keterlibatan mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama ini sudah menjadi jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan yang demokratis. Romantisme politis antara mahasiswa dengan rakyat terlihat sebagai fungsinya sebagai social control termasuk terhadap kebijakan menindas.
Mahasiswa dalam hal ini sudah menunjukkan diri sebagai salah satu potensi yang dapat diandalkan dalam upaya menuju tatanan masyarakat yang berkeadilan. Dan distribusinya baik secara kualitas maupun kuantitas dalam segala aspek kehidupan sosial sudah semestinya diperhitungkan.
Bentuk keberhasilan dalam mewujudkan sebuah tatanan masyarakat berkeadaban di Indonesia adalah dengan semakin kecilnya angka kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, peningkatan taraf ekonomi dan pendidikan, dan lain sebagainya. Namun, itu semua hanya akan menjadi mimpi belaka manakala semua konsep-konsep yang dibangun dan berbasis kerakyatan tersebut tidak dibarengi dengan strategi yang matang dan jitu ke arah tujuan tersebut. Dan maksimalisasi fungsi mahasiswa dan kaum muda dalam tiap laju demokratisasi merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan.
Sekali lagi, peran mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sosial ditunggu. Diharapkan mahasiswa mampu memainkan peran yang strategis. Kesatuan visi, tekad, dan perjuangan untuk kepentingan masyarakat secara luas, menjadi pondasi utama peran tersebut saat ini atau nanti. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, sekali lagi, perlu pemetaan, perumusan, dan penelaahan metode penerapan fungsi mahasiswa dalam kancah epistemologi keumatan tersebut.
Realitas di Lapangan
Pasca gerakan reformasi 1997/1998 hingga saat ini terjadi neorosis masa yang cukup signifikan, aksi-aksi mahasiswa terkesan kehilangan comon enemy (musuh bersama). Solidaritas gerakan mahasiswa semakin mencair ke dalam ke-akuan masing-masing. Kampusku, organisasiku, idiologiku, dan keaku-akuan yang lain. Meskipun tidak bisa dipungkiri masih ada beberapa organisasi yang tetap konsisten menjadi corong kepentingan rakyat dengan tetap melakukan aksi-aski turun ke jalan.
Ironisnya, mencairnya gerakan mahasiwa ke dalam internal kampus tidak menjadikan organisasi mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan social society dan memiliki bargaining posisioning dalam mensikapi kebijakan-kebijakan biokrasi kampus dan mengakomodir aspirasi dan menjadi juru bicara mahasiswa.
Kondisi semacam ini semakin diperparah lagi dengan tingkah pola segelintir Mahasiswa yang meng-klaim dirinya sebagai “aktivis kampus” yang justru menjurus kepada pembenaran atas kecendrungan analisa negatif sebagai Mahasiswa lainnya tersebut. Bahkan, sebagian di antaranya cendrung “arogan”, merasa paling intelek dengan tidak menghiraukan keberadaan lingkungan sekitarnya.
“Aktivis Kampus” seperti ini kerap berbicara soal Demokrasi, tapi di saat itu juga cendrung “Otoriter”, memaksakan kehendak dan tidak bisa menerima perbedaan dan pendapat yang lain. Membahas “revolusi”, tapi tidak diimbangi dengn revolusi akhlak dalam dirinya yang masih jauh dari nilai-nilai fitri. Berdebat tentang Konsep Ketuhanan namun tak nampak “sifat-sifat” Tuhan dalam dirinya, seperti rahman, Rahim. Maka kalau kondisi ini terus dibiarkan, maka tidaklah heran organisasi mahasiswa mengalami degradasi dan deteroiorasi dalam skala aksi maupun subtansi. Dan hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan kaderisasi menurun drastis baik kualitas maupun kuantitas.
Kondisi objektif di atas bergulir bagaikan bola salju yang kian membesar dan sulit dicairkan, sehingga memunculkan kelompok mahasiswa terbagi sebagai berikut:
  1. Kelompok Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Tipikal dari individu atau kelompok mahasiswa ini dominan melewai hari-harinya di kampus full hanya dengan belajar “Teks Book”, mengerjakan semua yang diperintahkan setiap dosen (baca: dosen) dengan harapan kuliah dapat selesai tepat waktu dan meraih prestasi akademik yang memuaskan sehingga dapat menjadi dongkrak untuk peningkatan karier. Ciri khas utama kelompok ini adalah Indeks Prestasi Komulitatif (IPK)  minded, cendrung eksklusif dan skeptis-apatis terhadap apa pun bentuk aktivitas organisasi mahasiswa, senantiasa berpikir “neraca rugi-laba”, saat diajak ber-organisasi bahkan cendrung subjektif dalam peniliaiannya tentang aktivitas kampus.
  2. Kelompok Mahasiswa Cheerleader. Kelompok atau tipikal individu semacam ini mempunyai beberapa ciri, di antaranya senang meramaikan atau ikut menyemarakkan beberapa kegiatan yang ada di kampus maupun organisasi mahasiswa. Namun, masih “alergi” jika suatu ketika dipercaya untuk mengemban amanah kepemimpinan ataupun kepengurusan dalam sebuah event dan kegiatan sosial keorganisasian. Bagi mahasiswa model ini, berkelompok dan berorganisasi haruslah ada muatan “pesta”, bersenang-senang, sekadar pergaulan dan cendrung tidak mempunyai pendirian yang pasti terhadap pendapat-pendapat yang beredar mengelilingi lingkungan sekitarnya. Siapa yang dekat-akrab, mereka-lah kawan “organisasinya.”
  3. Kelompok Mahasiswa Aktif dengan Organisasinya. Kelompok atau individu dari mahasiswa semacam ini tidak begitu dominan keberadaannya. Secara kuantitatif relatif sedikit, sedangkan dari segi kualitas masih harus dikaji ulang. Eksistensi kelompok atau individu bertipikal semacam ini sepintas aktif dengan segenap organisasi kemahasiwaan yang ada baik yang intra maupun eksra kampus. Bahkan, dari yang sedikit jumlahnya di sini, sebagian di antaranya cendurng “kebablasan”, sehingga ada juga secara tidak sadar melepas statusnya sebagai mahasiswa lantaran “kris moneter” dalam dirinya D-O  (baca Drop Out). Ada juga sebagian diri mereka yang “kehabisan napas” kerena ketidakmampuan me-manage waktu yang dimilikinya, sehingga vacum bahkan berubah menjadi apatis terhadap organisasi mahasiswa.
Merubah Paradigma Berpikir
Mahasiswa yang aktif ber-organisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif  dalam meng-kader dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata.
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra ataupun eksra kampus berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta menajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun, dalam ber-organisasilah dapat diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa ber-organisasi berarti berdemonstrasi, atau ber-organisasi khusunya di kampus tidak lebih dari sekadar membuang sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya kesalapahaman tentang presepsi sebagian mahasiswa tentang organisasinya sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka organsiasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatan kualiatas dirinya. Dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur pemerintahan negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi mahasiwa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuah negara dan dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan.
Dengan demikian, satu media yang dapat membentuk kematangan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat ialah organisasi. Dengan senantiasa ber-organisasi maka mahasiswa akan senantiasa terus berinteraksi dan beraktualisasi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif serta dinamis dan lebih bijaksana dalam persoalan yang mereka hadapi.**

Related Post:



0

0 komentar:

Sample Text

Benny Wenda, pemuda asal Papua yang kabur dari penjara Abepura,Papua, dan menetap di London, Inggris sejak tahun 2002 lalu, kini sudah mulai memberanikan diri berkunjung ke Selandia Baru untuk mengkampenyekan gerakan Papua merdeka di negara itu. Namun keinginan itu gagal karena ditolak oleh Parlemen setempat.

Situs resmi dari New Zeland, www.3news.co.nz memberitakan hal itu kemarin (8/2/2013). Diberitakan bahwa ada beberapa partai di Selandia Baru sudah mendaftarkan nama Benny Wenda kepada Ketua Parlemen New Zeland David Carter untuk diacarakan di Parlemen. Namun permohonan itu ditolak.

Pemerintah dan Parlemen New Zeland khawatir ‘kampanye hitam’ Benny tentang Pemerintah Indonesia akan berdampak buruk terhadap hubungannya dengan Indonesia sebagai mitra dagang yang besar.

Russel Norman salah satu pemimpin Partai Hijau dengan tegas mengatakan Benny Wenda dilarang berbicara di Selandia Baru. Partai Hijau tidak menginginkan Indonesi marah.

“Benny Wenda boleh berbicara di beberapa parlemen di dunia, tetapi Parlemen Selandia Baru meutup pintu baginya”, ujar Russel Norman.

Jualan Isu lama

Selama bulan ini, Benny Wenda bersama pengacaranya dari Australia Jennifer Robinson sedang melakukan sebuah tour ke sejumlah negara Eropa untuk mengkampanyekan Papua merdeka dan pelanggaran HAM yang terjadi di tanah kelahirannya Papua. Agenda itu didahului sebuah tayangan menghebohkan di televisi Al Jazeera selama sepekan, sejak tgl 30 Januari hingg 5 Pebruari 2013. Tayangan itu mendapat reaksi keras dari Pemrintah Indonesia. Melalui Penasehat Senior Wakil Presiden Indonesia, Prof. Dewi Fortuna Anwar dalam wawancra bersama TV Al Jazeera (1/2/2013) menyatakan bahwa Papua tidak seperti yang diberitakan dalam film itu.

Sample Links

Fungsi dari Port dan Socket pada Motherboard


Tutorial Komputer : Fungsi Port dan Socket pada Motherboard

Untuk menghubungkan antara komponen komputer satu sama lainnya baik itu komponen internal maupun external, maka di dalam sebuah Komputer terdapat port dan Soket yang semuanya terdapat pada sebuah motherboard. Disini kita akan membahas apa kegunaan masing-masing port tersebut.Untuk mengulas rincian yang lebih detail, lihat gambar dari internal komputer dibawah ini.

gambar

Untuk lebih jelasnya dalam mempelajari komputer, dimana salah satu komponen utama komputer adalah motherboard. karena fungsi dari Motherboard ini adalah komponen induk dari semua komponen yang terpasang pada sebuah komputer. Berikut ini adalah salah satu gambar motherboard.

gambar

Pada gambar diatas kita bisa melihat beberapa soket dan port yang terdapat pada motherboard, mari kita mengulas satu persatu nama dan fungsi dari port dan soket yang terdapat pada motherboard tersebut.
  1. Port Firewire: Firewire (IEEE 1394b) Port ini biasanya digunakan untuk menghubungkan antara komputer dengan kamera video atau disk drive exsternal yang mendukung socket port ini.
  2. Slot PCIe x1, Socket ini berfungsi untuk mendukung Accesoris Card seperti adapter nirkabel,TV tuner dsb. (Socket seperti ini biasanya terdapat lebih dari 1 tergantung jenis atau type dari motherboardnya)
  3. Slot PCIe x16, Soket ini berfungsi untuk penempatan kartu grafis (VGA) jenis terbaru, karena untuk motherboard type lama Socket seperti ini adalah Socket AGP. Banyak motherboard jenis terbaru memiliki 2 atau lebih slot PCIe x16 ini untuk pemasangan dan menjalankan dua kartu grafis secara bersamaan.
  4. Socket Audio : Socket ini berfungsi untuk menghubungkan antara komputer dengan perangkat Audio seperti Headphone,Mic,speaker Aktip dsb.
  5. Slot CPU : Socket ini adalah tempat dipasangnya otak dari komputer (Processor), atau lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing Unit)
  6. Slot Fan Headers : Socket ini berfungsi untuk memberikan daya pada kipas yang terpasang pada heatsink processor, socket sperti ini biasanya terdapat 3 pin kabel yang berfungsi 2 pin memberikan daya pada fan atau kipas, sedangkan pin yang ke 3 berfungsi agar bios dapat mengontrol kecepatan dari putaran fan atau kipas tersebut.
  7. Slot Memory : Socket ini berfungsi untuk memasang memory card (RAM), Memory atau RAM ada beberapa Jenis seperti SDRAM,DDR1,DDR2 dan DDR3. pada motherboard type terbaru saat ini biasanya sudah mendukung jenis memory DDR2 atau DDR3 dengan arsitektur dual channel.
  8. Slot ATX Power: Ini adalah soket di mana konektor power ATX dari power supply terhubung ke motherboard.
  9. Slot Serial ATA (SATA) : Socket ini berfungsi untuk menghubungkan Disk Drive seperti Harddisk atau Optical Drive jenis SATA,Socket seperti ini biasanya terdapat lebih dari 1 tergantung dari jenis atau Type motherboardnya.
  10. Slot USB : Socket ini biasanya berfungsi untuk menghubungkan Front USB dengan Motherboard.
  11. Slot IDE : Socket ini berfungsi untuk menghubungkan Harddisk atau Optical Drive seperti CD ROM, DVD dsb yang bertype ATA dengan Motherboard.
  12. Slot PCI : Slot ini berfungsi untuk memasang Accesoris card seperti TV Tuner, Soundcard,LAN dsb.
  13. Slot AGP: Slot ini berfungsi untuk memasang kartu grafis (VGA) yang berjenis AGP.untuk beberapa type motherboard type baru biasanya terdapat 1 jenis slot untuk pemasangan kartu grafis yaitu type PCIe x16 atau PCI express.dan untuk type lama hanya terdapat Slot AGP.
  14. BIOS : Merupakan memory permanen tempat tersimpannya data penanggalan serta pengaturan dari komponen komputer.
  15. Chipset : Merupakan sebuah IC yang berfungsi untuk mengontrol penggunaan daya dan transfer dapat pada soket maupun port yang terpasang pada motherboard.
  16. CMOS Baterai: Baterai ini digunakan untuk mempertahankan data dari chip CMOS yang berisi hal-hal seperti tanggal, waktu, jenis hardware dan pengaturan lainnya pada motherboard komputer.
Jenis port Rear Panel atau Bagian Port Motherboard yang terdapat pada bagianbelakang komputer
Selain dari yang tampak pada motherboard, bila telah dipasang pada chasing, maka dibagian belakang CPU juga akan tampak beberapa jenis port dan soket seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

gambar

  1. Port paralel (LPT1 atau LPT2) ; Port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara paralel. Contoh peralatannya adalah printer dan scanner.
  2. Port Serial (Com 1, Com 2) ; Port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini adalah mouse dan modem.
  3. Port AT/PS2 ; Umumnya digunakan untuk masukan konektor keyboard dan mouse.
  4. Port USB (Universal serial bus) ; Port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini adalah camera digital, scanner, printer USB, handycam, dan peraltan tambahan eksternal.
  5. Port VGA ; Port yang berhubungan langsung dengan layar atau biasa disebut dengan Monitor.
  6. Port Audio ; Port yang berhubungan langsung dengan peraltan audio, misalnya tape, radio, speaker, atau mikrofon. Motherboard sekarang sudah banyak yang menggunakan chipset audio on-board.
  7. Port LAN ; Port yang dihubungkan dengan kabel LAN/jaringan yang menggunakan kabel konektor jenis RJ45
Demikianlah Artikel saya Mengenai Fungsi dari Port dan Socket pada Motherboard ini, Semoga Artikel ini bermanfaat bagi anda dan mohon maaf bila terdapat kekurangan. Terima Kasih